RepubikRI - Polemik rancangan KUA-PPAS untuk APBD DKI Jakarta 2020 yang berisi beberapa kejanggalan dipaparkan oleh Sekretaris Daerah DKI Jakarta, Saefullah.
Dalam perjalannya sebagai Sekda DKI, Saefullah sudah mendampingi Gubernur DKI Jakarta sejak era Gubernur Joko Widodo yang saat ini sudah menjabat sebagai Presiden RI.
Saat ini, sistem perencanaan anggaran yang dilakukan tak banyak berubah seperti yang digunakan di era Jokowi.
"Saya disumpah untuk melayani Gubernur Jakarta, siapapun gubernurnya. Sistem perencanaan yang kita bangun terakhir 2015 dengan tim, tidak ada satupun yang dibuang di zaman Pak Anies," kata Saefullah di acara ILC TVOne, Selasa (12/11).
Sistem perencanaan anggaran digunakan dari era Jokowi, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang kemudian diteruskan oleh Djarot Saiful Hidayat, Soni Sumarsono hingga saat ini di era Anies Baswedan.
Kendati demikian, Saefullah yang juga menjabat Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Provinsi DKI Jakarta ini mengaku ada peningkatan dalam hal penganggaran.
Di era Anies, Pemprov DKI banyak melibatkan masukan dari masyarakat.
"Di era Pak Anies bahkan ada plus-plusnya. Pertama rembug RW, yakni masukan dan input dari masyarakat yang jumlahnya puluhan ribu. Kemudian ada Musrembang tingkat kelurahan hingga tingkat kecamatan," tandasnya. [rm]
0 Response to "Sekda DKI: Sistem Perencanaan Anggaran Era Jokowi Disempurnakan Anies dengan Libatkan Warga"
Post a Comment