Kenapa bisa begitu??
Berikut hasil pengamatan saya :
- Indikator selalu terlambat dalam memberikan signal karena mereka memberikan signal berdasar data yang telah terjadi dimarket.
- Siapa yang bisa menebak pemikiran semua orang yang ada dimarket dunia?? menurut signal market akan turun tapi kalau semua orang dimarket malakukan buy maka signal akan false.
- Kalaupun signal kita benar, berdasar pemikiran diatas berapa lama signal ini tidak akan berbalik arah (shot or Long)?? Jawabanya hanya Tuhan yang tahu..hehehe.
- Hitunglah prosen keberhasilan indikator dalam memberikan signal yang benar dalam market normal.
- Hindari Market yang lagi bergejolak dengan memilih jam trading dan menghindari news karena hal tsb bisa menyebabkan false signal.
Dengan kata lain dapat saya simpulkan jikalau kita menggunakan indikator apapun pasti terjadi false signal.
Berdasarkan kesimpulan tersebut saya berusaha mencari indikator yang paling sedikit mengeluarkan false signal, tertariklah saya dengan namanya stockhastic. Kenapa saya memilih indikator ini dikarenakan dia bisa memperkirakan overbought dan oversold dari market dengan memberikan batasan jika indikator ini lebih dari level 80 untuk overbought dan lavel 20 untul oversold. Setelah menggunakan indikator ini pada market normal memang sedikit sekali mengeluarkan false signal, akan tetapi saat market bergejolak hampir dipastikan signal akan salah karena hanya Tuhan yang tahu..
Jadi apa yang anda lakukan jika menggunakan indikator dalah sebagai berikut :
dari hal itu saya putuskan untuk bertapa lebih dalam lagi untuk dapat mengetahui market itu maunya apa sih?? dan bagaimana cara menjinakanny..
Cerita saya akan bersambung ke Jilid 2...
0 Response to "Kelemahan Indikator Vs Market"
Post a Comment